Siapa sangka bahwa seseorang yang dulunya bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah supermarket, kini telah menjadi seseorang yang kaya raya. Sebagai pendiri sebuah aplikasi populer berupa pesan instant yang terdapat pada gadget yaitu WhatsApp, ia kini adalah salah satu orang kaya di dunia.
Seperti tokoh-tokoh sukses lainnya layaknya Bill Gates, Jan Koum, pendiri WhatsApp bersama dengan rekannya Brian Acton, dulu juga adalah seorang mahasiswa di San Jose University, yang memilih drop out dari kuliahnya untuk belajar pemrograman secara otodidak. Ia adalah seorang berkebangsaan Rusia yang pergi merantau ke Amerika dan melamar bekerja sebagai engineer di perusahaan search engine ternama di dunia, Yahoo, setelah sebelumnya bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah supermarket. Saat itu usianya masih 17 tahun dan ia hidup sengsara sebagai imigran di Amerika. Bahkan untuk makan saja ia harus menerima kupon makan yang dibagi-bagikan oleh pemerintah untuk warga yang tidak mampu.
Setelah bekerja selama 10 tahun di Yahoo, di tahun 2009 setelah resign dari perusahaan tersebut, bersama dengan Brian Acton yang merupakan teman akrab yang dikenalnya selama bekerja di Yahoo, mereka memutuskan untuk membuat aplikasi yang bernama WhatsApp.
Sebelumnya, Brian Acton melamar bekerja di Facebook namun ditolak. Pada tahun yang sama Jan Koum juga sempat ditolak saat melamar di Twitter. Mereka berdua juga sempat melamar di perusahaan raksasa Google, dan ditolak.
Namun kini, keadaan menjadi berbalik. Facebook yang dulu menolak lamaran Brian Acton kini justru tertarik dengan perusahaan yang didirikan mereka berdua. Pada hari Rabu 19 Februari 2014 Facebook resmi mengakuisisi WhatsApp senilai USD 9 milyar atau sekitar 223 triliun rupiah.
Kini dikabarkan pengguna WhatsApp mencapai 430 juta orang dan terus bertambah sebanyak 1 juta pengguna setiap harinya.
Mau tau cara menghasilkan uang dari rumah di masa pandemi??? Pelajari Selengkapnya